CERPEN BULETIN MUTIARA AS SHOLCHAH


“Akhir sebuah kegagalan”
 
Pagi itu indah & cerah, Terlihat di ufuk timur sana Raja pagi sudah tersenyum menyambut insan,seperti biasa setelah pengajian subuh di Ma’had para santri berlari cepat2 menuju  kamar mandi, yaa biasalah kehidupan di pesantren memang  harus serba mandiri.Pagi itu  terdengar di balai pemaggilan memanggil putri yang akan diikutkan tes beasiswa jurusan English Conversation ke Negeri kincir angin . Pagi itu ia segera berangkat ke UIN Malang, Putri meminta doa pd  guru & teman2nya karna cita-citanya untuk kuliah diluar Negeri sudah di depan mata. Gadis 17 th yg mahir dua bahasa( Iggris & jepang) itu menguntai perjalananya dengan Sholawat dan Doa.
Sehari menjalankan tes tak membuatnya lelah bahkan lebih semangat karna bintang yg akan dicapainya sudah diatas kepala, berhari2 putri menanti pengumuman, akhirnya setelah 2 bulan hasil tes keluar, Putri dipanggil kepala sekolah untuk membuka hasilnya. Putri begitu yakin diterima di Negeri kincir angin karna setiap madrasahnya lomba pasti dia yg dikirim & Menang membawa piala, putri membuka surat kelulusan itu dengan hati bergetar dan  untaian Basmalah  yg indah. Dilihatnya  hasil begitu sempurna tapiiii setelah ia melihat hasil akhir putri tidak lulus hanya karna tes kesehatannya,hasil Lab surat menyatakan putri positif  terkena paru-paru basah,Ya ALLAH sungguh harapan yg rapuh, rasanya hati tak dpt berkutik & airmata putri mengalir tanpa makna
Putri kembali ke Ma’had dgn hati hampa, ia sempat schok tp mau bagaimana lagi takdir tak berpihak pd nya,ia hanya menerima dengan senyuman.Putri sudah tak mengharap beasiswa itu lagi ia menjalani hari2nya dgn harapan yg landai
3 Bulan kemudian putri diminta madrasahnya untuk ikut tes pertukaran pelajar japanase ke jepang, Awalnya  ia tdk mau karna ia takut dengan kagagalan yg kedua kalinya tapi  waktu  yg memaksa higga putri  menerima tawaran itu. Putri  menjalankan  tes spt biasanya tp ia tak berani mengharap tinggi karna takut jatuh spt dulu. 1 Bulan berlalu  putri menerima hasil akhir & membukanya, Ya ALLAH betapa kagetnya ternyata putri diterima  ke jepang, air matanya mengalir dgn makna bahagia,sujud syukur & senyuman terpancar dari wajahnya yg begitu mulia.2 Bulan di Indonesia saatnya ia terbang ke Negeri Sakura. Senyuman & Doa dari guru,teman2 dan orangtuanya  membuat putri tenang menyerap ilmu disana
 Kini putri tau bahwa Allah mengabulkan doa hambanya melalui banyak perantara & ia tau  bahwa setiap kegagalan pasti  ada keberhasilan ,karna  kegagalan bukan sesuatu  yg menakutkan  melainkan  hanya keberhasilan yang tertunda...
                                                                                                                By: Azida’s love
    Seperti RA Kartini, Trusss semangat belajar

Postingan populer dari blog ini

Inilah sosok KH. Abdul Hannan Manggisan Tanggul Jember

5 tangga menuju taqwa, pengajian Jumat sore kitab Nashaihul Ibad pondok pesantren putri As Sholchah Warungdowo

Unik dan kreatif ! Kostum gerak jalan MA As Sholchah 2019