AKREDITASI MA AS SHOLCHAH 2015

Oleh -



 AKREDITASI 2015
Late post

             Akreditasi, momen 5 tahunan bagi sekolah dalam rangka menilai sejauh mana sekolah telah memenuhi Standart Nasional Pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah. Kegiatan ini telah ditempuh pada hari Selasa, 8 september 2015 lalu. Segenap dewan guru MA As Sholchah khususnya guru pemegang 8 standart telah bertempur menghadap penguji di ruang visitasi. Proses itu dapat dilalui setelah melakukan persiapan panjang yang begitu matangnya. Beberapa hari tersita merelakan waktu, tenaga dan pikiran demi persiapan akreditasi, hingga lembur massal menjadi solusinya. Tetapi letihnya lembur massal tidak begitu terasa karena lembur dilakukan bersama-sama, saling membantu, saling berbagi, dan saling canda untuk menghilangkan kepenatan, tapi sayangnya tidak menghilangkan pusingnya pikiran. Hehe, dan yah! Intinya kebersamaan itu indah. :-)
Kepala Madrasah saat menyambut kedatangan Accesor

            8 September 2015, tepatnya pukul 08.30 dewan guru sudah berjajar rapi di gerbang memasuki area sekolah menyambut dengan ramah kedatangan Accesor dari Badan Akreditasi Propinsi yang diwakili oleh Bapak H. Harno, M.Pd dan Bapak Yunus, M.Pd.  Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang dilaksanakan di kantor MA dan diikuti oleh segenap dewan guru khususnya guru pemegang 8 standart yang telah siap diuji. Diantaranya Bu Imroatun Mufidah untuk standart 1,  Bu Safrilia untuk standart 2, Bu Ina Novita untuk standart 3, standart 4 oleh Bu Sistia agustin, standart 5 oleh Bapak M. Nawawi, standart 6 oleh Bapak Mufid, standart 7 oleh Ibu Ninik Desiyanti, dan Bu Indah Kusumaningati untuk kompetensi standart 8 dan beberapa guru lainnya. 
Suasana pembukaan/penyambutan accessor di kantor MA
Setelah pembukaan selesai, Accesor mulai berjalan-jalan mengamati proses KBM yang sedang berlangsung. Saat melakukan pengamatan sang Accesor didampingi langsung oleh Kepala Madrasah dengan memperhatikan sarana-prasarana yang menunjang KBM di sekolah. Koreksi selalu ada demi peningkatan kualitas pendidikan untuk kedepannya. Next, kegiatan dilanjut dengan pengujian di ruang visitasi. Satu per satu guru maju menghadap Accesor dengan membawa setumpuk laporan yang siap ditunjukkan di hadapan accesor. Selain itu beliau-beliau ini juga telah siap menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan sang penguji. Disinilah ujian bagi guru dimulai.
Tampak seorang Accesor mengamati proses KBM di kelas



Pukul 13.00 proses akreditasi selesai dan waktunya menghela nafas panjang. Kegiatan ini ditutup dengan ramah tamah dan makan siang bersama segenap dewan guru dan Accesor. Tak lupa foto bersama dengan Accesor sebagai bagian dari kenangan yang tak terlupakan. Akhir kata, seluruh tim sukses akreditasi MA As Sholchah berharap penuh akan hasil maksimal yang akan diperoleh dari perjuangan yang melelahkan dan tak terlupakan ini. 
Tim 8 standart bersama Accesor

Postingan populer dari blog ini

Inilah sosok KH. Abdul Hannan Manggisan Tanggul Jember

Oleh -
Gambar
KH.Abdul Hannan Manggisan Tanggul Jember Rentetan sejarah telah membuktikan bagaimana kiprahnya dalam menyiarkan agama di tanah air, begitu juga perjuangannya dalam membela tanah air dari jajahan Belanda. Bukan hanya itu, beliau bahkan pernah berperan langsung menjadi anggota kostituante yang bertugas membahas kembali UUD 1945 di jaman presiden soekarno Dari garis keturunan KH.Abdul Hannan adalah anak dari pasangan Kyai Asnawi ( Sladi ) dan ibu Nyai Fatonah ( Sidogiri ) yang merupakan adik kandung dari Kyai Nawawi bin Noer Hasan sidogiri. Jadi, KH. Abdul Hannan adalah keponakan dari Kyai Nawawie bin Noer Hasan ( Kyai Nawawi sepuh). Beliau juga sekerabat dengan kyai-kyai ternama di tanah Jawa seperti: Kyai Ahmad Siddiq (Jember), Kyai Mahrus Ali (Lirboyo), Kyai As’ad Samsul Arifin (Situbondo) dan kyai-kyai besar lainnya. Beliau juga bersahabat baik dengan Habib Soleh Tanggul.  Pada tahun 1935 tonggak awal beliau mendirikan lembaga pendidikan dalam bentuk pondok pesantren yang bernama...
Baca selengkapnya

5 tangga menuju taqwa, pengajian Jumat sore kitab Nashaihul Ibad pondok pesantren putri As Sholchah Warungdowo

Oleh -
Gambar
5 tangga menuju taqwa, pengajian Jumat sore kitab Nashaihul Ibad pondok pesantren putri As Sholchah Warungdowo Jumat, 27 September 2019, setelah sholat asar berjamaah dan pembacaan aurod, semua santriwati menuju ke bilik masing masing untuk persiapan pengajian kitab Nashaihul Ibad yang diasuh oleh ust M Nawawi. Selang beberapa saat mereka tampak antusias kembali menuju mushola dengan membawa kitab, buku catatan dan bolpoint. Tepat pukul 15.45 WIB kegiatan pengajian dibuka dengan pembacaan maulid diba' bil ikhtishor oleh tim Albanjari. Setelah ust Nawawi datang beliau memimpin tawashul lalu melanjutkan pengajian bab khumasi maqolah yang ke 16. Inti dari pengajian kali ini membahas tentang 5 tangga menuju taqwa : بَيْنَ يَدَيِ التَّقْوَى خَمْسُ عَقَبَاتٍ مَنْ جَاوَزَهَا نَالَ التَّقْوَى، أَوَّلُهُا اِخْتِيَارُ الشِّدَّةِ عَلَى النِّعْمَةِ، وَثَانِيْهَا اِختِيَارُ الجُهْدِ عَلَى الرَّاحَةِ، وَثَالِثُهَا اِخْتِيَارُ الذُّلِّ عَلَى العِزِّ، وَرَابِعُهَا اِخْتِيَارُ السُّكُوتِ ع...
Baca selengkapnya

Unik dan kreatif ! Kostum gerak jalan MA As Sholchah 2019

Oleh -
Gambar
Unik dan kreatif ! Kostum gerak jalan Madrasah Aliyah As Sholchah 2019 Pasuruan, 28 Agustus 2019 Rabu, 28/08/2019 MA As Sholchah mengikuti lomba gerak jalan yang diselenggarakan oleh kecamatan pohjentrek dalam rangkaian acara peringatan HUT RI 74. Satu pleton barisan yang terdiri dari 16 siswi dan 2 siswi cadangan begitu antusias menyambut kegiatan yang rutin diselenggarakan tiap tahun ini. Satu minggu sebelum hari H, mereka begitu bersemangat melakukan latihan baris berbaris yang dibina oleh ibu Kamilatin Nisa guru olahraga MA As Sholchah. Selain itu mereka juga tampak sibuk berdiskusi baik secara langsung maupun di grup whatsapp mengenai kostum gerak jalan yang akan mereka pakai. Dan setelah mendapat masukan dari beberapa dewan guru akhirnya mereka memilih kostum kebaya warna merah yang dipadukan dengan sabuk kerudung kuning, kaos kaki putih dan sepatu warna hitam dan yang unik adalah mereka menggunakan capil pak tani. Kontan saja hal tersebut mendapat perhatian dari masy...
Baca selengkapnya