Catatan Perjalanan

Kunjungan Pertama di Tahun Ajaran Baru

Jum’at, 21 Agustus 2015 anggota tim Jurnalistik INSAN MA As Sholchah melakukan kunjungan untuk kali pertamanya  di tahun ajaran baru. Kunjungan yang sudah menjadi agenda sejak akhir tahun kemarin akhirnya terlaksana juga. 3 lokasi yang menjadi tujuan kunjungan tim kami adalah Perpustakaan Umum Gondangwetan, Perpustakaan Umum Kota Pasuruan, and the last Perpustakaan Umum Kota Malang. Kenapa harus jauh-jauh ke Malang? So simple, selain ada misi utama donasi buku dan wawancara untuk menggali informasi dari pustakawan serta mencari inspirasi di kota dingin tersebut, hal lain yang menjadi perimbangan kami adalah jalan-jalan. Alamiah banget kan? Hehe.

Perpustakaan Umum Kota Pasuruan

Perpustakaan Umum Kota Malang

Inti dari keseluruhan kunjungan kami adalah misi mendonasikan majalah INSAN, hasil karya tulis crew INSAN dan siswi MA As Sholchah selama satu periode. Setelah karya tulis kami terbendel dalam sebuah buku, menyampaikan pada khalayak adalah hal yang harus kami lakukan, karena tugas akhir dari seorang jurnalis adalah menyampaikan apa yang telah kita tuangkan. Tidak banyak memang, tapi setidaknya dua buku saja sudah berarti, bukan? Hal lain yang berarti adalah ketika kita mampu memberi, akan ada semangat kembali memunculkan hal-hal baru yang menggeliat di otak menjadi suatu karya yang berguna bagi semua orang. 
Perjalanan yang beranggotakan 17 crew INSAN dan dua orang pembimbing ini sukses melakukan wawancara dengan salah seorang pustakawan kantor perpustakaan umum kota malang, yakni Ibu Susana Yuli Sri Wahyuni. Mantan ajudan walikota malang ini bersama karyawan yang lain telah sukses mengembangkan perpustakaan ini (yang menurut sejarahnya adalah bekas pabrik rokok bentoel) menjadi tempat favorit bagi para pecinta dan kutu buku. Selain ribuan koleksi buku yang tersedia dan tempat yang telah memenuhi syarat sebagai ruang baca, gedung berlantai 3 ini juga memiliki area free wifi. Jadi, pengunjung tidak hanya dapat membaca buku yang ada di perpustakaan tersebut, tetapi pengunjung juga bisa mencari referensi lain secara online dengan memanfaatkan layanan free wifi.

Wawancara bersama salah seorang pustakawan

Suasana pengunjung pengguna layanan free wifi dan katalog online

Banyaknya koleksi buku di perpustakaan tersebut tidak menjadi penghalang bagi pengunjung untuk segera menemukan buku yang mereka incar. Buku yang mereka cari dapat mereka temukan segera dengan menggunakan layanan katalog online. Pengunjung tinggal mengetik jenis atau judul buku yang mereka inginkan di komputer katalog yang telah disediakan, tekan enter dan lokasi buku akan segera diketahui. Mudah, bukan?
Hal lain yang menjadikan perpustakaan ini berbeda dengan perpus lain pada umumnya yaitu perpustakaan ini merupakan perpustakaan dengan layanan terbaik di Indonesia. Hebat, bukan? Bagaimana tidak? Pelayanan yang sangat ramah dan baik sudah kami temukan sejak pertama memasuki gedung ini. Koleksi buku dan layanan peminjaman pun tak kalah mantapnya, peminjaman hingga luar provinsi pun mereka layani dengan catatan  bahwa si peminjam harus mengembalikan buku yang dipinjamnya. *Pasti! Jika buku tak kembali? Yah, itulah keluhan mereka. Kesadaran beberapa orang untuk mengembalikan buku masih kurang, sehinggan pihak perpus harus menghubungi si peminjam dan melakukan tindak lanjut agar buku yang dipinjam bisa kembali.
Perpustakaan yang rame pengunjung pelajar dan mahasiswa ini juga memiliki ruang baca khusus anak. Tapi jangan salah, ruangan tidak hanya penuh dengan buku tapi juga wahana bermain. Anak-anak tidak hanya belajar, mereka bisa bermain dengan beberapa permainan yang telah disediakan oleh pihak perpustakaan. Setelah membaca mereka bisa bermain, sebelum membaca mereka bermain, atau hanya bermain saja. Ruang ini sengaja di desain layaknya rumah yang nyaman bagi mreka. Ya itulah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca anak sejak dini sehingga mereka enjoy dengan suasana dan tempat yang tidak membosankan bagi mereka.di perpustakaan ini juga terdapat area “Braile Corner”.

ruang baca anak


“Bisakah pasuruan memiliki perpustakaan dengan layanan terbaik seperti ini?” Itulah sedikit angan kami dan besar harapan kami untuk bisa terwujud. At the last trip, tim kita sempat mengunjungi Museum Brawijaya yang lokasinya tidak jauh dari Perpustakaan Umum Kota Malang dan iseng berpose dengan seorang turis asing. And the last, semga bermanfaat J

Tim jurnalistik berpose dengan seorang turis asing

Postingan populer dari blog ini

Inilah sosok KH. Abdul Hannan Manggisan Tanggul Jember

5 tangga menuju taqwa, pengajian Jumat sore kitab Nashaihul Ibad pondok pesantren putri As Sholchah Warungdowo

Unik dan kreatif ! Kostum gerak jalan MA As Sholchah 2019