Peringati HUT RI ke 74 Agustus ceria, As Sholchah memang beda

Oleh -
Peringati HUT RI ke 74 Agustus ceria, As Sholchah memang beda
Ketua OSIM mengumumkan hasil lomba


Warungdowo ( 21/08/2019), dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke 74, MA As Sholchah kembali menggelar beberapa kegiatan dan lomba bertema hari kemerdekaan Republik Indonesia. Di mulai pada Sabtu 17 Agustus 2019 MA As Sholchah mengirimkan 2 pleton pasukan sebanyak 80 siswi dan semua dewan guru untuk mengikuti upacara pengibaran dan penurunan bendera pagi dan sore yang diadakan oleh muspika kecamatan Pohjentrek di lapangan Warungdowo Selatan.

Kemudian pada keesokan harinya yakni ahad 18 Agustus diadakan lomba kreasi kelas BERIMAN ( bersih, indah & nyaman ), KBM ditiadakan/free KBM. Semua siswi berjuang bahu membahu memperindah kelasnya masing masing mulai dari mlamir dan mengecat tembok, atap, pintu, membersihkan lantai serta berbagai kreasi tulisan dan hiasan dinding bernuansa religius dan nasionalis. Saking semangatnya hampir semua kelas melakukan kerja "lembur malam" sampai tengah malam bahkan dini hari. Nampak beberapa siswi yang dari rumah bermalam di pondok untuk melanjutkan perjuangan mempercantik kelas masing masing. Adapun penilaian lomba kelas beriman ini dilakukan oleh 6 dewan juri ( non walas ) pada hari selasa tgl 20 Agustus dengan menggunakan instrumen penilaian yang sudah disepakati bersama.

Pada hari ketiga atau hari senin 19 Agustus, diadakan beberapa lomba ketangkasan di lapangan belakang pondok diantaranya adalah :
1. Lomba tempeh terikat
2. Lomba kugeruk
3. Lomba mencari koin di dalam tepung
Persiapan lomba ketangkasan


Dan pada hari ke empat yaitu hari selasa 20 Agustus diadakan dua acara yaitu penyuluhan kesehatan santri dari puskesmas Pohjentrek dan lomba pidato 3 bahasa ( Jawa, Madura , Inggris ).
Penyuluhan kesehatan santri oleh Puskesmas Pohjentrek

Adapun pengumuman pemenang lomba dilakukan serentak pada hari Rabu 21 Agustus di halaman madrasah dan hasilnya adalah :
I. PEMENANG LOMBA KETANGKASAN
1. Lomba tempeh terikat
Juara 1 Aisya X A
Juara 2 Alfitri X B
Juara 3 Nur imamah XII B
2. Lomba kugeruk
Juara 1 Wardatul Muniro X A
Juara 2 Wardatul Baidhoah XII A
Juara 3 Hindun Badiatul XI A
3. Lomba mencari koin di dlm tepung
Juara 1 Sri wulandari X A
Juara 2 Liza Rufania XII A
Juara 3 Asa Mardliyatin XII A

II. PEMENANG LOMBA PIDATO 3 BAHASA
1. Lomba pidato bahasa jawa
Juara 1 Awalu Islamiyah XII A
Juara 2 Siti Chusna Maulida XI A
Juara 3 Kuni Azizah X A
2. Lomba pidato bahasa madura
Juara 1 Nurul qomaria XII B
Juara 2 Madinatul Munawaroh XII A
Juara 3 Sholehatul Fadilah XI A
3. Lomba pidato bahasa inggris
Juara 1 Wardatul Baidhoah XII A
Juara 2 Hindun XI A
Juara 3 Dyah Safita XI B

III. PEMENANG LOMBA KELAS BERIMAN 2019
Juara 1 kelas X A
Juara 2 kelas XII A
Juara 3 kelas XII B dan XI A
Juara harapan kelas X B dan XI B


masing masing pemenang maju ke pentas untuk menerima hadiah menarik dan istimewa yang sudah disiapkan oleh panitia, khusus untuk pemenang juara 1 lomba kelas beriman selain mendapat hadiah uang tunai juga mendapat tropy penghargaan sekaligus menyandang predikat sebagai kelas beriman ( bersih, indah & nyaman ). Selamat kepada para pemenang.Thank's
As Sholchah memang beda, As Sholchah madrasah juara

Postingan populer dari blog ini

Inilah sosok KH. Abdul Hannan Manggisan Tanggul Jember

Oleh -
Gambar
KH.Abdul Hannan Manggisan Tanggul Jember Rentetan sejarah telah membuktikan bagaimana kiprahnya dalam menyiarkan agama di tanah air, begitu juga perjuangannya dalam membela tanah air dari jajahan Belanda. Bukan hanya itu, beliau bahkan pernah berperan langsung menjadi anggota kostituante yang bertugas membahas kembali UUD 1945 di jaman presiden soekarno Dari garis keturunan KH.Abdul Hannan adalah anak dari pasangan Kyai Asnawi ( Sladi ) dan ibu Nyai Fatonah ( Sidogiri ) yang merupakan adik kandung dari Kyai Nawawi bin Noer Hasan sidogiri. Jadi, KH. Abdul Hannan adalah keponakan dari Kyai Nawawie bin Noer Hasan ( Kyai Nawawi sepuh). Beliau juga sekerabat dengan kyai-kyai ternama di tanah Jawa seperti: Kyai Ahmad Siddiq (Jember), Kyai Mahrus Ali (Lirboyo), Kyai As’ad Samsul Arifin (Situbondo) dan kyai-kyai besar lainnya. Beliau juga bersahabat baik dengan Habib Soleh Tanggul.  Pada tahun 1935 tonggak awal beliau mendirikan lembaga pendidikan dalam bentuk pondok pesantren yang bernama...
Baca selengkapnya

5 tangga menuju taqwa, pengajian Jumat sore kitab Nashaihul Ibad pondok pesantren putri As Sholchah Warungdowo

Oleh -
Gambar
5 tangga menuju taqwa, pengajian Jumat sore kitab Nashaihul Ibad pondok pesantren putri As Sholchah Warungdowo Jumat, 27 September 2019, setelah sholat asar berjamaah dan pembacaan aurod, semua santriwati menuju ke bilik masing masing untuk persiapan pengajian kitab Nashaihul Ibad yang diasuh oleh ust M Nawawi. Selang beberapa saat mereka tampak antusias kembali menuju mushola dengan membawa kitab, buku catatan dan bolpoint. Tepat pukul 15.45 WIB kegiatan pengajian dibuka dengan pembacaan maulid diba' bil ikhtishor oleh tim Albanjari. Setelah ust Nawawi datang beliau memimpin tawashul lalu melanjutkan pengajian bab khumasi maqolah yang ke 16. Inti dari pengajian kali ini membahas tentang 5 tangga menuju taqwa : بَيْنَ يَدَيِ التَّقْوَى خَمْسُ عَقَبَاتٍ مَنْ جَاوَزَهَا نَالَ التَّقْوَى، أَوَّلُهُا اِخْتِيَارُ الشِّدَّةِ عَلَى النِّعْمَةِ، وَثَانِيْهَا اِختِيَارُ الجُهْدِ عَلَى الرَّاحَةِ، وَثَالِثُهَا اِخْتِيَارُ الذُّلِّ عَلَى العِزِّ، وَرَابِعُهَا اِخْتِيَارُ السُّكُوتِ ع...
Baca selengkapnya

Unik dan kreatif ! Kostum gerak jalan MA As Sholchah 2019

Oleh -
Gambar
Unik dan kreatif ! Kostum gerak jalan Madrasah Aliyah As Sholchah 2019 Pasuruan, 28 Agustus 2019 Rabu, 28/08/2019 MA As Sholchah mengikuti lomba gerak jalan yang diselenggarakan oleh kecamatan pohjentrek dalam rangkaian acara peringatan HUT RI 74. Satu pleton barisan yang terdiri dari 16 siswi dan 2 siswi cadangan begitu antusias menyambut kegiatan yang rutin diselenggarakan tiap tahun ini. Satu minggu sebelum hari H, mereka begitu bersemangat melakukan latihan baris berbaris yang dibina oleh ibu Kamilatin Nisa guru olahraga MA As Sholchah. Selain itu mereka juga tampak sibuk berdiskusi baik secara langsung maupun di grup whatsapp mengenai kostum gerak jalan yang akan mereka pakai. Dan setelah mendapat masukan dari beberapa dewan guru akhirnya mereka memilih kostum kebaya warna merah yang dipadukan dengan sabuk kerudung kuning, kaos kaki putih dan sepatu warna hitam dan yang unik adalah mereka menggunakan capil pak tani. Kontan saja hal tersebut mendapat perhatian dari masy...
Baca selengkapnya