MA AS SHOLCHAH STUDY TOUR MAPEL SEJARAH KE BLITAR

Study Tour merupakan aktifitas yang dilaksanakan sebagai bagian dari pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mendalami materi pelajaran. Rabu, (12/04) dengan didampingi guru mapel Sejarah, Rani Sulistyowati, S.Pd, 83 orang siswi kelas XI MA As Sholchah melaksanakan study tour ke Blitar dengan tujuan Istana Gebang dan Musium Makam Bung Karno. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperdalam materi pelajaran sejarah, khususnya sejarah perjuangan dan mengenal lebih jauh kehidupan Ir. Soekarno, Bapak Proklamator, Founding Father dan presiden pertama Republik Indonesia.
Peserta Study Tour bersama guru pendamping di depan Istana Gebang
Tujuan pertama adalah Istana Gebang yang berlokasi di  Jalan Sultan Agung no. 59 Sananwetan  Kota Blitar. Istana Gebang tak lain adalah rumah orang tua Bung Karno, tempat dimana beliau menghabiskan masa kecilnya. Setelah mengisi buku tamu, rombongan  berkeliling Istana Gebang yang di dalamnya masih terdapat barang-barang milik orang tua dan Bung Karno. Diantaranya adalah ranjang yang masih terawat. Sumur tua dan mobil milik Bung Karno mempunyai daya tarik tersendir. Ada juga Gong Perdamaian, balai kesenian milik Bung Karno, foto-foto masa kecil Bung Karno. Lukisan gambar Bung Karno di Istana Gebang seperti memiliki daya magis. Uniknya mata pada lukisan tersebut seakan bergerak mengikuti gerakan pengunjung. Di depan terdapat patung Bung Karno. Juga terdapat penginapan di samping istana.

Jam 12.00 rombongan meninggalkan Istana Gebang menuju kompleks musium makam Bung Karno yang terletak di Jalan Bendo Gerit Sananwetan kota Blitar dengan jarak sekitar 2 km dari Istana Gebang. Perjalanan menuju dan dari kompleks makam ditempuh dengan naik becak dari parkiran dengan jarak 700 m dengan ongkos pulang pergi Rp 20.000.


Di pintu masuk disambut patung Bung Karno duduk sambil membaca buku. Disamping patung tersebut terdapat bangunan musium. Masuk ke musium mengisi buku tamu, melihat isi musium. Koleksi musium antara lain baju bung karno, uang kuno, bendera-bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika, patung garuda besar, dan lukisan bergambar Bung Karno. Uniknya seakan jantung lukisan itu berdetak. Di depan musium ada perpustakaan digital yang dibangun oleh Pemda tahun 2014. Setelah berkeliling musium, tujuan terakhir adalah makam. Di jalan menuju makam terdapat lukisan perjuangan bangsa Indonesa dan sejarah Konferensi Asia Afrika. Kolam ikan dengan bunga teratainya turut memberikan kesejukan. Setelah mengisi buku tamu rombongan mengaji dan tahlilan di makam hingga pukul 15.00 lalu pulang (tyo/thr).

Postingan populer dari blog ini

Inilah sosok KH. Abdul Hannan Manggisan Tanggul Jember

5 tangga menuju taqwa, pengajian Jumat sore kitab Nashaihul Ibad pondok pesantren putri As Sholchah Warungdowo

Unik dan kreatif ! Kostum gerak jalan MA As Sholchah 2019