Haul wanita inspiratif pendiri pondok pesantren putri As Sholchah yang ke 40
Haul wanita inspiratif pendiri pondok pesantren putri As Sholchah yang ke 40
Senin, 10 Pebruari 2020 / 15 Jumadil akhir 1441 pondok pesantren putri As Sholchah mengadakan kegiatan rutin tahunan yaitu peringatan haul almarhumah ibu Nyai Sholchah yang ke 40. Acara dilaksanakan bakda Isya' bertempat di musholla pondok lantai dua dan dihadiri oleh sekitar 150 tamu undangan. Kegiatan ini diisi dengan pembacaan Yasin dan tahlil yang dipimpin oleh gus Sobikh Abdul Latif dan gus Qodir ( Sladi ).
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut ; Para habaib, kyai, ustad, gus, tetangga sekitar dan beberapa undangan lainnya. Diantaranya adalah Habib Abdullah Alhaddad, Gus Qodir, Gus Sobikh, Gus Ali Wafa, Gus Mufti, Gus Mahin, ust Rosyid, ust Nadzir, ust Ma'ruf dll. Sementara dari pemerintah desa, tampak hadir kepala desa, sekretaris desa ( carik ) dan perangkat desa lainnya.
Diakhir acara pengasuh pondok KH.Lukman Chakim memberi sambutan singkat tentang pentingnya kegiatan haul ini dalam rangka untuk mengirim doa, mengenang sejarah dan memperkuat persaudaraan, sekaligus wujud dari rasa cinta kita kepada sosok Nyai Sholchah.
Nyai Sholchah dari segi nasab beliau adalah keponakan kyai Abdul Djalil pengasuh ponpes Sidogiri ( sebelum kyai Cholil Nawawi ), yang berarti beliau adalah sepupu / misanan dari kyai Nawawi Abdul Djalil ( pengasuh ponpes Sidogiri saat ini ).
Butuh perjuangan yang tidak mudah dalam "babat alas" mendirikan sebuah pondok pesantren, terlebih beliau adalah wanita yang pada saat itu adalah seorang janda dengan ekonomi yang sangat lemah. Tapi dengan kesabaran, kegigihan dan keikhlasan akhirnya beliau sukses membangun "monumen" perjuangan yang bernama pondok pesantren putri As Sholchah.
Kalau mencari sosok laki laki yang sukses mendirikan pondok pesantren, mungkin dengan mudah kita menemukannya. Tapi ketika hal tersebut dilakukan oleh seorang perempuan, maka menjadi sangat istimewa karena tidak banyak yang mampu melakukannya. Sosok Nyai Sholchah sungguh inspiratif, khususnya bagi kaum wanita. Beliau akan selalu menjadi "sejarah" bahwa wanita juga bisa "berbuat" untuk izzul Islam wal muslimin.
Semoga kita semua dapat keberkahan dan mampu meneladani serta meneruskan perjuangan beliau.Aamiin
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut ; Para habaib, kyai, ustad, gus, tetangga sekitar dan beberapa undangan lainnya. Diantaranya adalah Habib Abdullah Alhaddad, Gus Qodir, Gus Sobikh, Gus Ali Wafa, Gus Mufti, Gus Mahin, ust Rosyid, ust Nadzir, ust Ma'ruf dll. Sementara dari pemerintah desa, tampak hadir kepala desa, sekretaris desa ( carik ) dan perangkat desa lainnya.
Diakhir acara pengasuh pondok KH.Lukman Chakim memberi sambutan singkat tentang pentingnya kegiatan haul ini dalam rangka untuk mengirim doa, mengenang sejarah dan memperkuat persaudaraan, sekaligus wujud dari rasa cinta kita kepada sosok Nyai Sholchah.
Nyai Sholchah dari segi nasab beliau adalah keponakan kyai Abdul Djalil pengasuh ponpes Sidogiri ( sebelum kyai Cholil Nawawi ), yang berarti beliau adalah sepupu / misanan dari kyai Nawawi Abdul Djalil ( pengasuh ponpes Sidogiri saat ini ).
Butuh perjuangan yang tidak mudah dalam "babat alas" mendirikan sebuah pondok pesantren, terlebih beliau adalah wanita yang pada saat itu adalah seorang janda dengan ekonomi yang sangat lemah. Tapi dengan kesabaran, kegigihan dan keikhlasan akhirnya beliau sukses membangun "monumen" perjuangan yang bernama pondok pesantren putri As Sholchah.
Kalau mencari sosok laki laki yang sukses mendirikan pondok pesantren, mungkin dengan mudah kita menemukannya. Tapi ketika hal tersebut dilakukan oleh seorang perempuan, maka menjadi sangat istimewa karena tidak banyak yang mampu melakukannya. Sosok Nyai Sholchah sungguh inspiratif, khususnya bagi kaum wanita. Beliau akan selalu menjadi "sejarah" bahwa wanita juga bisa "berbuat" untuk izzul Islam wal muslimin.
Semoga kita semua dapat keberkahan dan mampu meneladani serta meneruskan perjuangan beliau.Aamiin