Terpilih secara istimewa, santri imut asal Patebon Kejayan raih gelar Sayyidah As Sholchah ke 10

Terpilih secara istimewa, santri imut asal Patebon Kejayan raih gelar Sayyidah As Sholchah ke 10

Senin, 13 Januari 2020
Pemilihan Sayyidah As Sholchah ke 10 digelar hari ini, Senin 13 Januari 2020 di aula As Sholchah, mulai jam 8.00 sd 12.30 WIB. Acara yang digelar setiap 1 semester tersebut diikuti oleh 33 peserta dengan kriteria tidak pernah melakukan pelanggaran tatib madrasah ( point pelanggaran 0 ) dan memiliki point kebaikan minimal 10 point. Ke 33 peserta tersebut naik ke panggung kehormatan setelah dipanggil satu persatu oleh pembawa acara.

Pembawa acara yang bertugas kali ini adalah sayyidah As Sholchah 7, 8 dan 9 yakni Izun Nadia, magfirotul Hasanah dan Tasya Maulida. Sedangkan dewan juri adalah :
1. M Nawawi, SH ( juri tahfidz )
2. Ninik Desiyanti, SE ( juri pengetahuan umum dan public speaking )
3. Ina Novita, S.Pd ( juri bahasa Inggris )
4. Wirdatul Habibah, S.Pd ( juri bahasa Arab )

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh ananda Rusniati, kemudian sambutan dari kepala madrasah ust Nawawi, SH yang sekaligus membuka acara. Kemudian masuk pada acara inti yakni pemilihan sayyidah As Sholchah ke 10 yang terdiri dari beberapa babak.




- Babak pertama, dari 33 peserta di eliminasi berdasarkan rangking kelas. 11 peserta dengan rangking kelas terendah harus turun dari panggung sayyidah ( sisa 22 peserta )
- Babak kedua eliminasi berdasarkan jumlah point kebaikan. 11 peserta dengan point kebaikan terendah harus meninggalkan arena kompetisi ( sisa 11 peserta )
- Babak ketiga eliminasi berdasarkan tes tahfidzul Quran. Masing masing peserta diuji hafalan Alqurannya. 5 peserta dengan nilai terendah harus tereliminasi, sehingga tersisa 6 peserta
- Babak keempat eliminasi berdasarkan tes wawasan dan public speaking. Masing masing peserta menjawab pertanyaan yang bersifat opini aktual. 1 peserta dengan nilai terendah harus tereliminasi ( sisa 5 peserta )
- Babak kelima eliminasi berdasarkan tes billingual. Masing masing peserta mempresentasikan dan mengexplor diri masing masing menggunakan bahasa Inggris dan Arab. Di tahap ini 2 peserta tereliminasi hingga tersisa 3 peserta saja yaitu Nafsul Mutmainnah ( XI. IIS1 ), Saniatud dhohiroh ( X. IIS1 ) dan Indah Maulidiah ( XI. IIS1 )
- Babak keenam adalah penampilan bakat. 3 peserta menampilkan bakat masing masing. Sania menampilkan tartil Alquran, Indah menunjukkan kemampuan menulisnya dan Nafsul menampilkan qosidah dan sholawatan. Di tahap ini tidak ada eliminasi, hanya untuk referensi bagi semua siswi dalam melakukan voting dibabak ketujuh.
- Babak ketujuh adalah voting dari semua siswi madrasah aliyah As Sholchah dengan hasil sbb :
Nafsul Mutmainnah : 245
Saniatud dhohiroh : 3
Indah Maulidiah : 3
Golput : 1
Total suara : 252





Dan babak yang terakhir adalah rapat dewan juri sebagai penentuan atau babak final. Berdasarkan rapat dewan juri tersebut diputuskan bahwa yang terpilih sebagai sayyidah As Sholchah ke 10 adalah NAFSUL MUTMAINNAH kelas XI.IIS1. sedangkan Sania dan Indah berada di urutan kedua dan ketiga. Masing masing mendapat beasiswa dan hadiah serta point kebaikan dari madrasah. Begitu juga semua peserta yang sudah tampil dan tereliminasi juga mendapatkan hadiah dan point kebaikan.



Pemilihan sayyidah As Sholchah yang ke 10 ini boleh dibilang cukup spesial dan istimewa, karena disamping format acaranya ada sedikit pembaruan, jumlah beasiswa yang didapat oleh 3 finalis juga ada kenaikan, mahkota dan slempangnya juga baru dan lebih berkelas. Terpilihnya ananda Nafsul sebagai Sayyidah As Sholchah juga benar benar istimewa karena berhasil mendapatkan 99% suara dari audiens.










Postingan populer dari blog ini

Inilah sosok KH. Abdul Hannan Manggisan Tanggul Jember

5 tangga menuju taqwa, pengajian Jumat sore kitab Nashaihul Ibad pondok pesantren putri As Sholchah Warungdowo

Unik dan kreatif ! Kostum gerak jalan MA As Sholchah 2019